Welcome to Leedinekff

Selamat datang di Leedinekff :) senang rasanya bisa membuat blog ini sebagai kumpulan karya saya. semoga kalian semua bisa memberi apresiasi yang baik kepada setiap ff saya.

Welcome And Happy Reading, ENJOY!! ^^

Laman

Kamis, 19 Mei 2011

Snow Love


Snow Love
Main casts: Lee Min ho , Goo hye sun. 


Annyeong haseyo... ini ff pembuka di blog Leedinekff, semoga kalian menyuakainya. oh ya, saat mebaca ini tolong kalian banyangkan saat min ho dan hye sun berusia 8 atau 9 tahun di mana mereka masih duduk di sekolah dasar!! 

ok!! happy reading!! ni ff kentang ya!! oneshoort pula. jd jgn lupa komentarnya. Gamsahabnida :)




Salju turun begitu deras saat Hye sun duduk di tangga kecil gerbang depan sekolahnya.. dia terlihat menggil dan ketakutan. Tubuh kecilnya membeku, matanya bermain melirik ke kanan dan ke kiri menunggu supir yang selalu menjemputnya.

“paman kenapa lama sekali?” suaraku mulai terdengar bergetar.
Sementara itu seorang anak lelaki sebayaku berjalan melawan hujan salju yang cukup lebat dengan memakai mantel tebal dan bulu yang menutupi kepalanya dari salju.
“apa dia gila?? Kenpa berjalan di bawah hujan salju seperti itu? Heh…” komentarku sambil menggigil.
Setelah dia berjalan cukup lama di atas gunukan salju putih itu, aku melihat jika dia jongkok dan membuat sebuah bulatan besar dan bulatan kecil. Aku pikir dia sedang apa, eh ternyata dia sedang membuat sebuah boneka salju yang cukup besar. Tak habis pikir aku hanya melihatnya kesana kemari membawa segala sesuatunya agar boneka itu tampak persis dengan aslinya. Aku kira dia tidak melihatku yang duduk diantara tangga kecil di depan pintu utama sekolah, tapi ternyata dia memperhatikanku dan menghapiriku.

“apakah kau mau bermain bersamaku?” tanyanya manis dengan suara pelan.
aku yang lugu dan malu-malu hanya mengkerlingkan mata dan pura-pura memikirkan sesuatu, tapi akhirnya aku menganggukan kepalaku juga. Tangan kecilnya memegang tangan mungilku.

“siapa namamu?” tanyanya jantan.
“sun, Goo hye sun ^^” ucapku pelan dengan senyum merona.
“namaku Lee min ho”. Timpanya dengan sebuah tatapan tajam yang menusuk jantungku.

Tak banyak yang kami bicarakan selain sibuk menata boneka salju yang tadi di rancang min ho. Pipiku lagi-lagi merona saat dia menggenggam tanganku dan mengitari boneka salju yang tadi kami buat sambil menyayikan lagu indah di bawah guyuran salju yang dingin. Dia seperti pangeran dari cerita dongen.

Hampir setengah jam kami bermain, dan akhirnya merasa lelah juga. wajahku mulai terlihat pucat sementara kepalaku terasa pusing. Paman Shin supirku masih saja belum datang menjemput.
“Sun apa kau baik-baik saja?” tanyanya panik saat melihat bibirku membeku.
“aku kedinginan” timpaku menggigil.
Pangeran itu membawaku ke dalam gedung sekolah, membiarkan aku duduk di sudut dekat pintu masuk agar tidak terhempas angin terlalu besar.
“pakai ini!” dia membuka jaket tebal dan mungilnya dan menyibakannya pada tubuhku.
“bagaimana denganmu?” tanyaku dengan mimik yang sama.
“aku tidak apa-apa sun, kau jangan khawatir ^^”. Dia mencoba meyakinkan aku. Dan aku hanya menurut.

“mmm… ini aku masih punya susu hangat di tas, minumlah!! Agar tubuhmu hangat!” dia membuka ranselnya dan menyodorkanku bekal minumnya.
aku meneguk sedikit demi sedikit susu hangat itu, ku curi pandanganku untuk melihat setiap lekuk wajahnya yang tampan dengan malu-malu.

“sudah, gomawo min ho-a”.
“ne..” ujarnya sambil membereskan kembali botol minumannya kedlam ransel.

“kenapa kau belum pulang?” tanyaku pada min ho yang sememeluk kaki jenjangnya.
“aku sedang menuggu ibuku, dia belum pulang kerja jam segini. Kalau kau sun??” tanyanya balik.
“paman supirku belum datang, jadi aku menuggunya”.
“oh…”

Tak berapa lama ponesl pink ku berdering.
“yeoboseyo ajusi..” sapaku dari ujung telepon.
“nona sun.. aku minta maaf jika aku datang terlambat. Badai salju datang dan membuat jalanan macet mmmm,, apakah nona baik-baik saja?” tanya paman Shin panik.
“ne, gewncanayo ajusi.. aku di temani temanku jadi tidak usah khawatir aku menuggu di sudut pintu masuk”. Jelasku tenang.
“baiklah nona, jangan kemana-mana aku akan segera datang. Tut…tut…tut….” Shin ajusi menutup teleponnya. Sebari aku menhela napas aku melihat min ho yang sedang menggigil sambil memejamkan matanya.
“kau tidak apa-apa min ho-a? tanyaku pelan dari sampingnya. Anehnya dia tak menjawab, auk bingung harus berbuat apa. Langsung ku buka jeket tadi dan mengembalikannya pada min ho. Ku pegang dahinya dan ternyata dia demam.

Lagi-lagi aku bingung dan tak tahu harus bagaimana. Susu hangat tadi sudah aku habiskan dan sekarang?? aku memutar otak dan teringatlah pada sebuah adegan film di tv.. entahlah kenapa ku mengingat itu, tanpa pikir panjang langsung ku kecup bibirnya membeku dan biru setelah itu ku dekap tubuhnya yang mengigil .


~~~The end~~~